Cerita yang Saya Alami Kecanduan Games Saya ingat ada satu peribahasa menjelaskan “Suatu hal yang terlalu berlebih itu tidak bagus”. Benar, dalam kehidupan kita ini kita diberikan untuk atur dan mengurus kita sesuai jatahnya. Tetapi, kita tidak bisa terlepas dari sebuah permasalahan. saya mengetahui tiap permasalahan punyai jalan keluar, namun tidak seluruhnya orang sadar tentang ini, bahkan juga banyak pula yang pada akhirnya cari penuntasan permasalahan secara salah.
Saya pernah merasakan kecanduan saat bermain game. Tidak cuman satu game, tetapi banyak games yang saya permainkan dan pada akhirnya kecanduan. Tetapi, saya akan cerita satu diantaranya saja. Di saat saya mengenjak umur remaja dan baru masuk SMA, Orangtua saya membelikan sebuah netbook dan saya benar-benar suka akan hal tersebut.
Saat saya ada di sekolah, saya menyaksikan rekan saya bermain game FPS yang cukup populer, yakni Tim Fortress 2. Pulang sekolah, saya segera unduh dan cukup makan banyak paket internet saya waktu itu.
Cerita Saya Alami Kecanduan Games
Di dalam rumah, saya dan keluarga belum memiliki WiFi, hingga kami memakai USB Modem untuk terhubung internet untuk pekerjaan atau yang lain. Sesudah game itu usai terdownload, saya segera coba game itu dan WOW!
Game nya benar-benar hebat bahkan juga saya lupa kapan saya harus belajar dan mandi di saat di dalam rumah. Kesan-kesan saya saatmemainkan game Tim Fortress 2 ini ialah saya dikasih kebebasan untuk pilih team atau kelas/status apa yang saya permainkan.
Ada beberapa model pada game ini yang dapat saya permainkan dan membuat seolah – akan pemikiran dan kesenangan saya tertarik. Semua konsentrasi dan tenaga seolah teralihkan pada suatu game. Saya harus fokus secara penuh supaya bisa memenanginya. Tetapi, apadaya semua tingkat yang saya lewati tidak hasilkan kemenangan yang memiliki arti, tetapi sebuah kekalahan yang menyakitkan Cerita yang Saya Alami Kecanduan Games.
Saya terus-terusan supaya bisa memenangi game ini. Saya ikhlas mengambil kantong uang saya untuk beli paket internet bahkan juga dari tabungan saya yang ada. Waktu juga kebuang, saya pada waktu itu cuma mempunyai kegiatan main game, makan, mandi, dan tentunya tidur. Saat tidurpun saya masih pikirkan mengenai game itu dan tentunya ingin bermain kembali. Teraniaya? Tentu, tetapi sebelumnya tidak bahkan juga saya benar-benar senang pada waktu itu.
Kecanduan Game Online
Tetapi, saya baru mengetahui karena yang diakibatkan, nilai saya dalam sekolah anjlok, saya kerap tidak konsentrasi dan susah fokus saat di sekolah. Saya kerap dimarahin oleh orangtua saya karena paket internet kerap habis.
Saya berkesan acuh tidak acuh dengan kehadiran rekan dan saudara dari orangtua saya. Saya jadi sedikit antisosial. Saya kerap lupa kerjakan PR dari sekolah atau belajar saat sebelum Ulangan di hari selanjutnya. Kalaulah belajar, pemikiran saya masih melekat pada game itu.
Lalu, langkah saya menangani kecanduan game ialah saya segera uninstall Tim Fortress 2 waktu itu juga. Sebelumnya, balik lagi pasti teraniaya. Seiring waktu berjalan, saya mulai cari beberapa hoby seperti bermain gitar dan olahraga waktu itu.
Saya mengetahui jika ada hal yang lebih bermanfaat dan sehatkan dibanding bermain games kelamaan. Meskipun, saya masih bermain game sampai saat ini, tapi saya menyempatkan diri untuk konsentrasi apa yang saya incar dan apa yang saya harapkan dalam kehidupan ini. Kata akhir dari saya, Demikian dan Terima Kasih.
